Aceh Tenggara – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Aceh Tenggara ke-51 pada 26 Juni 2025 mendatang, bukan hanya menjadi ajang semarak berbagai kegiatan, tetapi juga momentum krusial untuk kembali merenungi dan menghargai jasa-jasa para pendiri kabupaten.
Di tengah berbagai acara yang dirancang, suara-suara dari masyarakat dan pemerhati sejarah menekankan pentingnya mengingat kembali nama-nama pejuang yang telah meletakkan fondasi berdirinya “Bumi Sepakat Segenap” ini.
Dokumen-dokumen bersejarah, termasuk yang berasal dari tahun 1965 mengenai pembentukan “Panitia Aksi Tuntutan Rakyat Atjeh Gayo Luas,” menjadi bukti nyata perjuangan para tokoh terdahulu. Para tokoh inilah yang menjadi lokomotif gerakan pemekaran dan pembentukan kabupaten yang kini dikenal dengan nama Aceh Tenggara.
Berdasarkan dokumen tersebut, nama-nama penting yang terlibat aktif dalam upaya pembentukan kabupaten ini antara lain:
Pengurus Harian:
Hasjidin Rauf Djafar (Ad-Djaffar) sebagai Ketua Umum
A R I P B (B. Redjaron) sebagai Ketua I
Masdijah Baadjeran sebagai Ketua III
Hasjimet Thahir Soelaiman sebagai Sekretaris Umum, dibantu oleh Abdullah Mirasakinan B. Redjaron, Azhariady, dan Djaek Baadjeran.
Dido Soelaiman (Lag. Veteran) sebagai Bendahara I, dibantu oleh Rulin Ata P (B. Redjaron) dan Djamil Minar.
Pembantu-pembantu Panitia:
Hadjaboen, H. Sjahaby, H. Djagus, Sanah, Amaludin, Djabsi, Sjamsidar, Abdoel Azis, Djapar, S. Said, Ihdin, A. Badunhan, Maslin, S. Abubakar, S. Siahaan, dan Hadjijahan.
Pimpinan Seksi-seksi:
Samsudin Mangkuto (Siaran/Publikasi), Hasan Djen (Penerima Tamu), Abduarrahman (Komisi Redaksi), Tjokjusjikin (Rapat/Terjemah), Tjang (Pengerahan Tenaga Umum), dan Ahmad Hamid Mansjurdin (Keuangan).
Kepala Daerah dan seluruh elemen masyarakat diharapkan untuk tidak melupakan esensi dari peringatan hari jadi ini. Seperti yang diungkapkan dalam beberapa tulisan dan diskusi, “Pemda Harus Ingat! HUT Kabupaten ke-51 Jangan Lupakan Nama-Nama Pejuang dalam Dokumen Resmi Tahun 1963.” Hal ini menjadi pengingat bahwa pembangunan Aceh Tenggara hingga mencapai usia ke-51 adalah hasil kerja keras dan visi para pendahulu.
Mengenang dan menghargai jejak para pendiri bukan hanya sebatas seremonial, melainkan juga tentang bagaimana generasi penerus dapat mengambil teladan dari semangat juang, kebersamaan, dan dedikasi mereka. Ini adalah kesempatan untuk menanamkan nilai-nilai sejarah kepada generasi muda, agar mereka memahami betapa besar pengorbanan yang telah dilakukan untuk mewujudkan Aceh Tenggara yang mandiri.
Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara, melalui berbagai dinas terkait, telah menyiapkan beragam kegiatan untuk memeriahkan HUT ke-51. Di samping kemeriahan tersebut, penting untuk memastikan bahwa esensi sejarah dan penghargaan terhadap para pendiri tetap menjadi inti dari setiap perayaan.
Dengan demikian, HUT ke-51 Aceh Tenggara diharapkan dapat menjadi refleksi bersama, memperkuat rasa memiliki, dan menjadi landasan bagi semangat pembangunan yang berkelanjutan, dengan tetap menghormati warisan dan perjuangan para pendiri kabupaten.
Untuk itu Anak-anak Pendiri Kabupaten Aceh Tenggara yang saat ini tinggal di Gayo Lues meminta kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara untuk memperhatikan dan setidaknya memberikan penghargaan kepada anak-anak pendiri Kabupaten Aceh Tenggara.[]