KIP Lhokseumawe Diduga Terlibat Persekongkolan dalam Anggaran Debat, Publik Pertanyakan Transparansi

Siwah Rimba

- Redaksi

Selasa, 12 November 2024 - 15:43 WIB

5048 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Lhokseumawe – Komisi Independen Pemilihan (KIP) Lhokseumawe mendapat sorotan tajam dari masyarakat terkait dugaan kurangnya transparansi dalam pengelolaan anggaran debat publik. Sebagian besar masyarakat mulai mempertanyakan pengelolaan dana yang dinilai tertutup dan menimbulkan kecurigaan adanya kolusi antara KIP dengan pihak event organizer (EO) yang terlibat.

Anggaran Besar Tanpa Kejelasan Detail

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

KIP diketahui telah mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk debat publik. Namun, hingga kini publik hanya diberi informasi mengenai beberapa aspek dasar saja, seperti biaya sewa gedung, tanpa rincian lebih lanjut. Saat Ketua KIP dimintai rincian lengkap penggunaan anggaran, ia menyatakan tidak ada kewajiban untuk membuka detailnya ke publik. Sikap tertutup ini semakin memicu spekulasi bahwa anggaran yang besar tidak dikelola secara transparan, dan kemungkinan terdapat penggunaan dana yang tidak efisien atau bahkan tidak tepat sasaran.

Kualitas Layanan dari EO yang Dipertanyakan

Pihak EO yang ditunjuk, Salingdina, ternyata mendapat keluhan dari masyarakat terkait layanan teknis selama debat berlangsung. Banyak yang mengeluhkan masalah teknis seperti suara yang putus-putus dan alat-alat yang tidak bekerja dengan baik. Publik pun mempertanyakan, dengan dana yang cukup besar, mengapa kualitas layanan dari EO justru terkesan minim? Hal ini memunculkan dugaan bahwa anggaran yang diberikan tidak digunakan untuk memberikan layanan terbaik atau bahwa pihak EO tidak memenuhi ekspektasi sesuai dengan dana yang diterima.

Baca Juga :  Polres Lhokseumawe Berhasil Tekan Angka Kriminalitas Sepanjang Tahun 2023

Indikasi Persekongkolan dengan EO

Dalam penunjukan EO untuk debat, tidak ada aturan khusus yang membatasi pilihan KIP, sehingga mereka memiliki keleluasaan besar dalam memilih EO. Minimnya transparansi mengenai mekanisme penunjukan EO menimbulkan dugaan adanya hubungan dekat antara KIP dan EO tersebut. Pernyataan dari KIP bahwa dana langsung disalurkan ke rekening EO tanpa rincian kepada publik semakin memperkuat kecurigaan bahwa proses ini mungkin melibatkan persekongkolan.

Keluhan Publik Terabaikan

Isu ini menciptakan kekecewaan besar di tengah masyarakat. Harapannya, debat publik yang diadakan dengan anggaran besar seharusnya dapat memberikan layanan berkualitas tinggi sebagai wujud penghormatan terhadap proses demokrasi. Namun, kenyataannya justru menampilkan masalah teknis yang mengganggu, seolah-olah anggaran yang besar itu tidak dimanfaatkan secara profesional.

Baca Juga :  Dua Pengedar Sabu di Pusong Baru di Ringkus Personil Polsek Banda Sakti

Desakan untuk Audit dan Pengawasan

Publik kini menyerukan agar dilakukan audit independen terhadap penggunaan anggaran KIP, termasuk alokasi dana kepada EO. Langkah ini dinilai penting untuk membuka dugaan-dugaan yang beredar dan memastikan bahwa dana yang dialokasikan untuk pilkada digunakan secara transparan dan akuntabel. Beberapa pengamat juga menyarankan agar inspektorat dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) turun tangan mengawasi seluruh proses perencanaan dan pelaksanaan anggaran.

Kesimpulan

Kasus ini menunjukkan bahwa transparansi dan akuntabilitas yang seharusnya menjadi nilai utama dalam pelaksanaan pilkada justru diragukan. Jika dugaan persekongkolan ini benar, ini akan menjadi tamparan bagi proses demokrasi yang bersih. Masyarakat berharap agar ada pengawasan ketat dari lembaga pengawas dan penegak hukum untuk memastikan pilkada berjalan tanpa intervensi atau persekongkolan yang merugikan rakyat. ( Red – Rls)

Berita Terkait

Pramuka MAN 1 Lhokseumawe Adakan Persami
Jalin Sinergitas Dandim 0103/Aceh Utara Terima Kunjungan Silaturahmi Forum Kuechik Kabupaten Aceh Utara Dan Kota Lhokseumawe 
Lakukan Eksploitasi Sumur Minyak Ilegal Warga Kilometer 8 Diringkus Polres Lhokseumawe 
Dandim 0103/Aut dan Pj Wali Kota Lhokseumawe Hadiri Muscab HIPMI Kota Lhoksemawe
Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak Lakukan Kunjungan Kerja ke Korem 011/Lilawangsa
Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe Dorong Percepatan Penyidikan, Tingkatkan Kinerja Personel
Kodim 0103/Aceh Utara Serahkan 75 Unit Kendaraan Dinas Dari Menhan RI Untuk Babinsa
Dandim 0103/Aceh Utara Rakor Persiapan Oplah Tahun 2025 Di Aceh Utara

Berita Terkait

Rabu, 22 Januari 2025 - 13:23 WIB

RTH Di Perumahan Harapan Baru 2 CAP Tidak Ada Ditemukan,???.

Senin, 20 Januari 2025 - 15:20 WIB

Mak Gawat,!!!. Sekitar 7000 M2 Ruang Terbuka Hijau Perumahan Nicolia Di Pertanyakan

Senin, 20 Januari 2025 - 13:45 WIB

Pengembang Perumahan Wajib Sediakan Fasum Dan Fasos

Sabtu, 18 Januari 2025 - 23:41 WIB

PT. SI Peduli Terhadap Olahraga Dan Warga Serta Dihadiri Kapolsek Meral Atas Peresmian Dan Serah Terima Lapangan Voli Kepada Masyarakat Karimun.

Sabtu, 18 Januari 2025 - 15:16 WIB

RTH Perumahan Di Karimun Banyak Belum Penuhi Persyaratan

Senin, 13 Januari 2025 - 22:53 WIB

Salah Satu Staf Humas PT. Timah Abaikan Undang-Undang KIP

Senin, 6 Januari 2025 - 21:01 WIB

Satpol Airud Polres Karimun Evakuasi Korban Selamat Akibat Laka Laut Di Perairan Traffic Line Internasional

Selasa, 24 Desember 2024 - 00:17 WIB

MTQ Desa Penarah Secara Resmi Dibuka oleh Anggota DPRD Karimun

Berita Terbaru

JAWA TIMUR

Diduga Dana Desa Tanggung Di Korupsi

Rabu, 22 Jan 2025 - 14:54 WIB

JAWA TIMUR

DLH Tulungagung Bakal Bangun Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu

Rabu, 22 Jan 2025 - 14:47 WIB

KARIMUN KEPRI

RTH Di Perumahan Harapan Baru 2 CAP Tidak Ada Ditemukan,???.

Rabu, 22 Jan 2025 - 13:23 WIB