Laporan: Kabiro Oposisi-News86 Meranti, Yudi Yustira.
Pekanbaru – Pemerintah Provinsi Riau, telah melihat langsung kondisi Jembatan Panglima Sampul, Kepulauan Meranti, yang ambruk Rabu (22/5/24) lalu. Dari hasi peninjauan jembatan tersebut harus di bongkar habis dan dibangun dengan jembatan yang baru. Dan ditetapkan pembangunan Jembatan tersebut akan dibangun tahun 2025.
Kepala Dinas Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau, M Arief Setiawan, mengatakan, kondisi jembatan saat ini tidak memungkinkan akan diperbaiki, mengingat rangka yang sudah rapuh dan goyang. Apalagi jembatan terebut patah di tengah dan rangka besinya pun tidak bisa digunakan lagi.
“Kita sudah melihat langsung kondisi jembatan, jembatan itu tidak mungkin diperbaiki, jadinya memang harus dibongkar. Tahun ini kita laksanakan DED-nya dan tahun 2025 pembangunannya. Kondisi besi-besi jembatan juga tidak bisa digunakan lagi, jembatan itu dibangun tahun 2002 lalu,” ujar Arif Setiawan, Sabtu (25/05/2024).
Dijelaskannya, Jembatan dengan panjang 180 meter itu akan dikerjakan secara menyeluruh oleh Pemprov Riau, mengingat letaknya yang berada pada ruas jalan Provinsi.
Sementara itu, untuk memberikan akses jalan bagi masyarakat, pihaknya bersama Pemkab Meranti telah mencarikan solusi. Dimana sementara untuk mobilitas masyarakat sekitar untuk menyeberang menggunakan pompong. Untuk pembangunan dermaga akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti.

Disinggung mengenai kondisi jembatan yang terbilang masih baru, Arief menyebutkan pihaknya tidak mengetahui pasti apa penyebab ambruknya. Jembatan yang terletak di Sungai Perumbi Kecamatan Tebingtinggi Barat itu merupakan akses terdekat menuju kota ataupun sebaliknya. Jembatan Panglima Sampul dibangun sekitar tahun 2002 saat Kepulauan Meranti masih jadi Bagian dari Kabupaten Bengkalis.
“Dulu kan ini masih kecamatan, tak terpikir juga akan menjadi jalan lintas yang dilalui truk-truk besar yang masuk ke Ibukota Meranti. Kita belum liat DED-nya, jadi kurang tahu juga bagaimana bisa roboh padahal waktunya masih sekitar 20 tahunan. Inikan dulu jembatannya berada di Kecamatan,” kata Arief.
Untuk diketahui, Jembatan Panglima Sampul Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kepulauan Meranti yang menghubungkan Desa Alai dengan Desa Gogok Darussalam ambruk, Rabu (22/5/24) lalu.[]




































